Rabu, 04 Januari 2012

TEKNIK PENYIAPAN SAMPEL PADA KROMATOGRAFI

Produk-produk farmasetik dan bahan-bahan biologis bersifat sa-ngat kompleks dan biasanya mengandung senyawa-senyawa ga-ram, asam, basa, protein, dan beberapa senyawa organik dengan sifat fisika-kimia yang hampir sama dengan analit yang dituju. Lebih lanjut, analit biasanya berada dalam konsentrasi yang sangat kecil dalam sam-pel-sampel ini. Meskipun analisis-analisis farmasetik dilakukan dengan menggunakan berbagai macam instrumen analitikyang sangat efisien, suatu prosedur penyiapan sampel biasanya dibutuhkan untuk mengeks-traksi dan mengisolasi analit yang dituju dari matriks yang kompleks ini karena instrumen-instrumen tidak dapat menangani matriks secara langsung01.
Secara umum, pengambilan sampel dan penyiapan sampel me-makan 80 % dari total waktu analisis, dan kualitas tahapan ini mem-punyai pengaruh yang sangat besar pada suksesnya analisis dari suatu matriks yang sangat kompleks ini. Oleh karena itu, suatu penyiapan sampel memegang peranan yang sangat penting dalam analisis farmasi yang mana tujuan akhirnya adalah untuk mengisolasi dan memumikan analit dari matriks. Berbagai macam metode penyiapan sampel seperti ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat, ekstraksi cair super kritik, mikro-ekstraksi fase padat dan metode-metode yang lain baru-baru ini telah digunakan untuk analisis senyawa obat'5'.
1. Analisis Langsung
Sediaan-sediaan cair seringkali dapat dianalisis secara langsung atau diencerkan secara sederhana dengan fase gerak sebelum dilaku¬kan pengujian. Untuk kromatografi, pengenceran dilakukan dengan menggunakan fase gerak01.
Beberapa pengotor dalam suatu pelarut yang mudah menguap seperti etanol dan metanol dapat langsung di-analisis secara langsung
(diinjeksikan langsung) menggunakan kromatografi gas01. i
2. Ekstraksi padat-cair
Untuk ekstraksi padat-cair ini, proseduryang paling sering dijumpai adalah ekstraksi senyawa dari bentuk sediaan padat seperti analisis sediaan tablet. Prosedurini merupakan proseduryang sederhana karena melibatkan pemilihan pelarut atau gabungan pelarut yang idealnya akan melarutkan senyawa yang akan dianalisis secara sempurna dan hanya sedikit melarutkan senyawa lain yang akan mengganggu analisis lebih lanjut (misalkan akan mengganngu pemisahan pada kromatografi).
Kebanyakan prosedur ekstraksi padat-cair dilakukan dengan ter-lebih dahulu menggerus matriks padat hingga diperoleh serbuk yang halus dan dilanjutkan dengan ekstraksi pelarut, penyaringan, atau sen-trifugasi untuk menghilangkan partikulat. Tabel 2.1. menjabarkan ber-bagai macam keuntungan dan kerugian prosedur penyiapan sampel untuk mengatasi adanya penggumpalan komponen-komponen dalam tablet yang terjadi selama penggerusan.
Adanya partikulat dari matriks sampel yang mungkin terbawa se¬lama proses penyiapan sampel harus dihilangkan sebelum dilakukan analisis dengan kromatografi, baik kromatografi gas ataupun kroma¬tografi cair kinerja tinggi (KCKT). Adanya partikulat yang ikut masuk ke dalam kolom kromatografi cair akan menyebabkan tekanan balik (back pressure) sistem kromatografi meningkat, yang selanjutnya akan ber-pengaruh pada menurunnya kinerja kolom. Salah satu cara yang efek-tif untuk menghindari hal ini adalah dengan melewatkan larutan yang akan diinjeksikan ke sistem kromatografi melalui penyaring berukuran 0,45 mikron.

Sumber :
Rohman, Abdul. 2009. Kromatigrafi Untuk Analisis Obat. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar